Software Engineering Telkom University Surabaya Di Balik Kode: Menguak Peran Sosial dan Psikologis dalam Rekayasa Perangkat Lunak

Surabaya, Juni 2025 – Pada hari Rabu, 18 Juni 2025, Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak sukses menyelenggarakan Kuliah Tamu daring dengan tema “Lebih Dari Sekedar Ngoding – Aspek Manusia & Sosial dalam Software Engineering”. Acara yang berlangsung secara Via Zoom online ini menghadirkan Emeralda Gustria Sesari, seorang PhD Researcher dari University of Groningen, sebagai pembicara utama. Kuliah tamu ini diikuti oleh 100 mahasiswa Telkom University Surabaya dan berhasil membuka wawasan baru tentang dimensi-dimensi krusial di balik pengembangan perangkat lunak.

Kuliah tamu ini menekankan bahwa rekayasa perangkat lunak jauh melampaui kemampuan teknis semata. Kak Emeralda menjelaskan bahwa kesuksesan sebuah software sangat bergantung pada bagaimana aspek manusia berinteraksi dan dampak sosial yang dihasilkannya. Beliau menyoroti pentingnya kepuasan dan produktivitas pengembang, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti apresiasi, keseimbangan kehidupan kerja (work-life balance), serta lingkungan kerja yang mendukung.

Salah satu poin penting yang dibahas adalah isu keadilan (fairness) dalam industri software. Kak Emeralda memaparkan contoh-contoh seperti perbedaan gaji berdasarkan gender dan perlakuan terhadap pengembang berdasarkan usia. Lingkungan kerja yang adil, menurutnya, tidak hanya meningkatkan kepuasan karyawan, tetapi juga berkontribusi pada retensi talenta. Selain itu, konsep keamanan psikologis (psychological safety) menjadi sorotan utama. Rasa aman untuk bertanya, mengemukakan ide, dan mengakui kesalahan tanpa takut dihakimi adalah pondasi bagi tim yang efektif. Kak Emeralda bahkan mengaitkan penurunan popularitas platform seperti Stack Overflow dengan lingkungan yang kurang aman secara sosial.

Diskusi juga menyentuh topik lingkungan toksik dalam komunitas software engineering, di mana komentar tidak pantas atau kasar dapat merusak kolaborasi. Dengan studi kasus di platform seperti GitHub, beliau menunjukkan bagaimana perilaku negatif dapat menghambat produktivitas dan semangat tim. Topik lain yang turut disinggung adalah burnout di kalangan pengembang dan pentingnya memahami tipe kepribadian dalam tim software.

Di akhir sesi, Kak Emeralda memberikan pesan penting kepada para mahasiswa. Ia mendorong mereka untuk melatih kemampuan mendengarkan, menciptakan ruang bagi pembelajar baru, serta memberikan komentar yang konstruktif dan sopan. Selain itu, ia menekankan pentingnya membentuk iklim kerja kelompok yang sehat dan berani bersuara jika menghadapi ketidakadilan. Intinya, perangkat lunak yang berkualitas tinggi dibangun oleh tim yang memiliki kesehatan mental dan interaksi sosial yang baik.

Kuliah tamu ini memberikan insight berharga bagi mahasiswa Telkom University Surabaya, memperkuat pemahaman mereka bahwa di balik setiap baris kode, ada dimensi manusia dan sosial yang tak kalah penting untuk diperhatikan demi menciptakan inovasi yang berkelanjutan dan bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *